Pendidikan Anti KORUPSI Penting Sejak Anak Usia Dini

Jaringanpelajaraceh.com-Jakarta, Kemendikbud-Pendidikan antikorupsi harus diterapkan di semua lingkungan, mulai dari keluarga, satuan pendidikan, hingga masyarakat. Peran ibu dalam keluarga juga dinilai penting untuk menanamkan karakter integritas dan pendidikan antikorupsi sejak anak usia dini. “Saya, Perempuan Antikorupsi” atau SPAK adalah satu satu program utama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memaksimalkan peran perempuan sebagai agen pencegahan korupsi.

Wakil Ketua KPK, Basaria Panjaitan mengatakan pendidikan di keluarga menjadi hal penting dalam mengajarkan nilai-nilai integritas dan kejujuran kepada generasi bangsa, khususnya sejak usia dini. Perempuan dengan perannya sebagai ibu, berperan besar dalam mendidik anak-anaknya agar memiliki karakter kejujuran.

“Perempuan adalah agen pencegahan korupsi yang luar biasa,” ujar Wakil Ketua KPK, Basaria Panjaitan, saat menjadi pembicara utama dalam Seminar Nasional Peran Perempuan dalam Pencegahan Korupsi  di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Seminar berlangsung di Graha Utama Kemendikbud, Jakarta, pada Senin (19/3/2018).

Basaria menuturkan, sejak tahun 2016 KPK sudah aktif masuk ke lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) untuk memberikan pendidikan antikorupsi kepada anak-anak usia dini. Salah satunya dilakukan dengan memberikan pembekalan kepada tenaga pendidik PAUD untuk dapat membicarakan pendidikan antikorupsi kepada anak-anak. Ia menambahkan, pendidikan antikorupsi memang dinilai kurang efektif diberikan kepada orang dewasa dengan tujuan mengubah karakter. “Harus sejak lahir untuk pembentukan karakter tentang nilai-nilai kejujuran,” tegasnya.

Menurut Basaria, hasil dari pendidikan karakter untuk anak usia dini memang tidak bisa langsung dilihat, atau dalam jangka waktu yang dekat. “Hasilnya tidak sekarang. Bisa sepuluh tahun mendatang. Indonesia harus bersih. Mungkin tidak bisa hari ini,” katanya. Karena itu penting untuk menerapkan perilaku yang menjauhkan anak-anak dan anggota keluarga dari tindakan korupsi, salah satunya dengan pola hidup sederhana.

Sebagai contoh, di PAUD KM “0” yang menjadi PAUD percontohan nasional, anak-anak diberikan pendidikan karakter dalam berperilaku setiap hari. “Misalnya sikap jujur, tanggung jawab, dan religius,” ujar Kepala Pengelola PAUD KM “0”, Sri Mulyani. Selain itu, untuk mempermudah anak-anak dalam mengenal budaya jujur melalui musik, Direktorat Pembinaan PAUD Kemendikbud juga merilis lagu berjudul “Anak Jujur Anak yang Hebat” dan “Amalkan Budaya Kejujuran” dalam Seri Video Anak Berbudi Pekerti.
Seri video Anak Berbudi Pekerti menanamkan penumbuhan karakter yang baik sejak usia dini melalui lagu dan komik (komik disajikan melalui lagu yang divideokan). Nilai yang ditanamkan adalah kejujuran, kerja keras, hemat, beramal, berbagi dan Kegigihan untuk mencapai cita-cita. Lagu-lagu untuk anak PAUD yang berisi pesan moral dan edukatif bisa ditemukan di laman Ruang Guru PAUD dengan alamat http://anggunpaud.kemdikbud.go.id . (Desliana Maulipaksi)

 

 

sumber:https://www.kemdikbud.go.id