close

27 November 2021

Berita Terkini

Jalin Kerjasama dengan IGI, PT Garuda Tri Eka Akan Bantu Pendidikan di Indonesia Melalui Hybrid Smart ID Card Presensi Digital

JAKARTA I ACEH INFO – PT Garuda Tri Eka yang bergerak di bidang pengembangan sistem informasi, menjalin kerjasama dengan Ikatan Guru Indonesia (IGI) Pusat Jakarta.

Kerjasama tersebut di bidang diseminasi sistem informasi pendidikan di Indonesia dengan tujuan mempercepat proses digitalisasi sekolah.

Hal itu dikatakan Owner PT Garuda Tri Eka, Putri Husna S.S.T, M.Pd, dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) IGI Se-Indonesia di Aula Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) DKI Jakarta, Jumat (26/11/2021) malam.

Dalam kesempatan tersebut, Putri Husna yang merupakan Lulusan penerima beasiswa Magister LPDP bidang Teknologi Pendidikan dan pernah berprofesi sebagai Guru serta menjabat sebagai Kepala Sekolah disalah satu sekolah dibawah naungan Medco Foundation memaparkan program kerjasama ini dihadapan ratusan Ketua IGI Seluruh Indonesia yang hadir di Pembukaan Rakornas IGI Tahun 2021.

“Sistem Hybrid Smart ID Card Presensi Digital ini kami kembangkan untuk memenuhi kebutuhan primer sekolah, sistem ini mengintegrasikan antara Kartu Pelajar dan Presensi Digital yang akan mengirimkan informasi kehadiran siswa setiap hari secara real-time kepada wali murid melalui pesan whatsapp.

Selain itu, Website Sekolah, PPDB Online, E-Learning serta sistem Payment digital yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan sekolah juga terintegrasi dalam sistem ini. Harapan kami, dengan sistem ini kita bersama-sama dapat mengoptimalkan komunikasi diatara sekolah dan orang tua siswa untuk mencapai tujuan pendidikan.” kata Husna.

Sistem yang dikembangkan oleh pihaknya, akan memudahkan pekerjaan guru dalam memberikan pelayanan pembelajaran disekolah. Salah satu contoh, presensi digital yang disediakan sistem ini dapat digunakan saat Pembelajaran Tatap Muka dan Pembelajaran Jarak Jauh.

Saat PTM guru piket akan login dalam sistem ini menggunakan smartphone masing-masing melalui browser tanpa menginstall aplikasi tertentu, kemudian guru dapat memindai kartu pelajar satu persatu dan data kehadiran siswa akan diklasifikasikan sesuai kelas dan tercatat dalam sistem.

Kemudian, saat PJJ sistem akan mengirimkan link tertentu ke Whatsapp siswa atas otorisasi guru, saat link tersebut dikunjungi maka sistem akan mencatat data kehadiran siswa serta titik lokasi siswa pada saat yang bersamaan. Data kehadiran siswa ini akan dikirmkan secara real-time kepada orang tua melalui pesan whatsapp setiap harinya.

“Intinya, sistem ini mengurangi beberapa hal teknis yang dilakukan guru setiap harinya saat memberikan pelayanan pembelajaran kepada siswa, bukan malah menambah pekerjaan baru kepada guru. Proses digitalisasi sekolah nanti akan kami bantu dari awal, karena banyak sekolah yang sudah tau bagaimana konsep digitalisasi sekolah namun belum tau apa yang harus dilakukan terlebih dahulu dan bagaimana caranya, Pada dasarnya, sistem ini akan membantu sekolah memenuhi kebutuhan primernya seperti kartu pelajar, website sekolah dan e-learning, adapun tambahan lain fitur lainnya dapat kita sesuaikan dengan kebutuhan sekolah. ” terang Putri Husna.

Ikatan Guru Indonesia dan Garuda Tri Eka telah bekerjasama untuk membantu sekolah dalam mempercepat proses digitalilasi sekolah menggunakan Hybrid Smart ID Card Presensi Digital. Sistem ini, telah terdaftar pada e-commerce Kemendikbud yang akan memudahkan teknis dan laporan dalam pemesanan menggunakan dana BOS.

Jika sekolah ingin berkolaborasi dengan kami, pihak sekolah dapat melakukan pemesanan langsung di situs Siplah.blili.com dengan mencari nama produk Hybrid Smart ID Card Presensi Digital. Sekolah dapat memilih spesifikasi sistem yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhannya mulai harga Rp.7000.

“Kami membantu digitalisasi sekolah mulai dari Indonesia bagian barat yaitu Provinsi Aceh, bagi sekolah di Provinsi lainnya yang ingin bekerjasama dengan kami, tidak perlu khawatir, walaupun siswa disekolah Bapak dan Ibu hanya 1 orang siswa, kami akan tetap melayani dengan fitur dan harga yang sama. Ini merupakan bakti kami untuk Pendidikan Indonesia agar digitalisasi sekolah merata dari sabang sampai Merauke.” Pungkasnya.

Sumber: acehinfo.id

read more
Artikel

AKSELERASI IGI YANG SUPER CEPAT

Oleh : “Babeh” Nurdin

Kereta cepat Bandung dan Jakarta sebentar lagi hadir. Impian pengguna kereta yang butuh waktu tempuh lebih singkat akan segera terwujud. Bukan tidak ada moda darat lain selama ini, tetapi kalau bisa diperbaiki atau dipercepat, para pengguna moda tranpsortasi darat pasti akan sangat diuntungkan. Selain itu, ada bonus kenyamanan dan keamanan bagi para penumpang yang sehari-hari bolak balik Jakarta – Bandung.

Menganalogikan IGI sebagai kereta cepat tentu tidaklah 100% cocok. Tetapi analogi itu juga tidak bisa dianggap salah. Puluhan tahun guru-guru tanpa IGI, mengalami pergerakan peningkatan kompetensi yang lambat. Bahkan nyaris sebagian besar guru tidak bergerak kompetensi. Guru-guru melaksanakan tugas profesi berbekal apa yang di dapat di kampus-kampus pencetak Guru.

Belakangan malah ada guru-guru yang diangkat oleh pemerintah bukan dari LPTK atau Fakultas-Fakultas keguruan. Guru-guru yang mengabdi secara sukarela (honorer) dengan berbagai disiplin ilmu, berada di ruang-ruang kelas di setiap sekolah yang minus guru PNS nya. Itu kondisi ril saat IGI belum lahir.

Sebelum ada IGI, guru-guru berharap ada undangan pelatihan dari dinas pendidikan. Itu hampir menjadi satu-satunya peluang menambah ilmu dan keterampilan secara gratis. Persoalan muncul, yaitu ketika guru yang dikirim pelatihan hanya guru-guru spesialis pelatihan (itu-itu saja yang dikirim), atau guru yang menjadi pembuat masalah di sekolah, sering dikirim keluar sekolah untuk berbagai kegiatan kedinasan dimaksud.

Begitulah kondisi sebelum IGI lahir.
Gerbong yang terbatas dan kecepatan yang lambat, membuat visi peningkatan kompetensi guru di masa lalu (sebelum IGI lahir) sulit tercapai. Inipun belum kita analisis adanya perubahan eksternal yagn terjadi di luar dunia pendidikan, baik dalam skala nasional maupun internasional. Untunglah, pada masa-masa sulit seperti itu, ada penumpang di dalam gerbong pendidikan ini yang berdiskusi, dan tercetuslah ide membangun kereta cepat dengan gerbong yang tidak terbatas, dengan biaya yang super murah, dan kecepatan melebihi kecepatan cahaya, terciptalah Ikatan Guru Indonesia.

Sejak memiliki nama sebagai IGI di tahun 2009, lokomotif IGI bergerak sangat cepat. Membawa virus perubahan ke seluruh daerah di Indonesia bahwa “hanya guru yang bisa membantu guru untuk meningkatkan kompetensinya”, dan “hanya dengan tetap belajar, para guru akan bisa optmial mengajar”. Pergerakan super cepat lokomotif IGI dengan gerbong utama ini tak bisa diikuti oleh para lokomotif lain yang sudah termakan usia dan syarat beban. IGI semakin diterima.

Begitulah adanya. Berbeda dengan kereta cepat Jakarta Bandung yang belum bisa bergerak sebelum diresmikan, IGI sudah bergerak jauh-jauh hari bahkan sebelum namanya ada. Dan satu hal lagi, IGI akan tetap muda karena disi oleh para pengurus yang tidak hanya cukup menggunakan apa yang ada, tetapi secara bersama-sama melakukan kegiatan untuk mendapatkan “apa yang mungkin ada”. Bersama IGI, kita berharap peningkatan kompetensi guru menjadi lebih cepat, aman dan menyenangkan. Dan semoga akselerasi super cepat IGI ini tidak direm oleh adanya hambatan dari pemangku pendidikan Negeri ini.
Selamat Rakornas dan HUT ke-12 IGI. Selamat datang Kereta Cepat Perubahan.

 

Penulis Merupakan Sekretaris DK IGI Pusat

read more