close

21 September 2023

Berita Terkini

Para Kepala Sekolah di Aceh Barat Ikuti Coaching Clinic Evaluasi Kinerja Pegawai

Para Kepala Sekolah SD dan SMP di lingkup Pemerintah Kabupaten Aceh Barat mengikuti asistensi dan Coaching Clinic penginputan dokumen evaluasi kinerja pegawai bagi kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, Rabu (20/9/2023) di Aula Dinas Kelautan di Meulaboh.

Kegiatan asistensi dan coaching clinic ini dilaksanakan oleh BPKD Aceh Barat bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta PGRI Aceh Barat.

Kepala Badan Pengelolaan Kekayaan Daerah (BPKD) Aceh Barat Zulyadi SEAk mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya dari pemerintah setempat memberikan perhatian kepada pendidik dan tenaga kependidikan dalam rangka mempercepat terealisasinya tambahan penghasilan pegawai ASN pendidik dan tenaga kependidikan.

“Sambil menunggu izin dari Kementerian Dalam Negeri terkait Peraturan Bupati, tentang penghasilan ASN pendidik dan tenaga kependidikan, kita juga harus mempersiapkan dokumen administrasi untuk pencairan TPP,” kata Zulyadi.

Ia berharap, dengan terealisasi TPP kepada pendidik dan tenaga kependidikan, kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan semakin meningkat, sembari juga mutu pendidikan di Aceh Barat semakin membaik.

Sementara Ketua PGRI Aceh Barat, Darmi mengapresiasi atas kegiatan Coaching Clinic tersebut dan dukungan penuh dari pemerintah selama ini dalam upaya mensejahterakan pendidik dan tenaga kependidikan, serta juga mengharapkan kepada pendidik dan tenaga kependidikan agar mutu pendidikan semakin membaik di Aceh Barat.

“Kita tinggal selangkah lagi menunggu izin dari Kementerian Dalam Negeri untuk proses lahirnya Perbup, tentang TPP ASN pendidik dan tenaga kependidikan,” ujar Darmi.(*)

//aceh.tribunnews.com/2023/09/20/para-kepala-sekolah-di-aceh-barat-ikuti-coaching-clinic-evaluasi-kinerja-pegawai.

read more
Olahraga

Atlet Karate Disdik Aceh Raih 12 Medali Emas dan 5 Perak di Kejuaraan Karate Open Championship Piala Pangdam Iskandar Muda 2023

Kepala Dinas Pendidik Aceh, Drs Alhudri MM menyatakan dirinya sangat berharap atlet karate binaan Dinas Pendidikan Aceh, yang ikut dalam Kejuaraan Karate Open Championship Piala Pangdam Iskandar Muda 2023 yang diselenggarakan 15 – 17 September 2023 lalu, di Gedung Balee Meuseuraya Aceh, di Lampineung Kota Banda Aceh, hendaknya bisa menjadi atlet karate Pekan Olah Raga Nasional (PON) 2024 dari Aceh.

“Saya sangat berharap, atlet binaan Disdik Aceh, yang sudah berulang kali meraih medali emas di berbagai kejuaraan di Aceh maupun luar Aceh, bisa menjadi atlet PON 2024 dari Aceh,” kata Alhudri, saat menerima 17 orang atlet karate binaan Disdik Aceh, peraih 12 medali emas dan 5 perak di Kejuaraan Karate Open Championship Piala Pangdam Iskandar Muda 2023, di Hotel Jeumpa, SMK 3, Lhong Raya, Kota Banda Aceh.

Alhudri mengatakan, untuk bisa menjadi atlet PON 2024 yang akan dilaksanakan di Aceh dan Sumut pada tahun depan tersebut, memang banyak persyaratannya dan harus melalui tahapan pelatihan dan pertandingan di berbagi kejuaraan. Perjuangannya untuk sampai ke situ sangat berat, karena di PON nanti harus berhadapan dengan lawan dari 38 provinsi lainnya untuk bisa mendapatkan medali emas dari cabang olah raga karate pada acara PON 2024.

Alhudri mengatakan, Disdik Aceh membuat Team Karate, karena ada pelatih profesional karate di Aceh bernama Sihan Muhammad Ari Marzuki, yang kini ia menjabat sebagai Pelatih Kepala Karate PON Aceh, mau menyatukan dan melatih para atlet karate dari berbagai perguruan karate dan klub karate di Aceh, yang masih berstatus siswa sekolah SD, SMP, dan SMA/SMK, bertempat tinggal di Banda Aceh.

Team Karate binaan Disdik Aceh, ditangani seorang manajer bernama Syabaniar, Kabid Prasarana dan Sarana pada Dinas Pendidikan Aceh. Pada acara kejuaraan Karate Open Championsip Piala Pangdam Iskandar Muda 2023, kita menurunkan 17 atlet, dari jumlah tersebut, 14 atlet meraih medali sebanyak 17, di antaranya 12 medali emas dan 5 medali perak,” sebutnya.

Pada Kejuaraan Karate Open Championship Piala Pangdam Iskandar Muda 2023 itu, jumlah peserta yang ikut mendaftar menjadi peserta tanding sekitar 800 – 1000 orang, dari 23 kabupaten/kota, yang berasal dari berbagai perguruan karate, klub karate dan instansi, lembaga seperti Kodim, Yonif dan lainnya.

Atlet karate binaan Disdik Aceh, kata Alhudri, bukan hanya pada Kejuaraan Karate Open Championship Piala Pangdam Iskandar Muda, mereka meraih medali emas, di beberapa kejuaraan karate yang diikuti di luar Aceh, baik tingkat nasional maupun Internasional, juga sering meraih medali emas.

Sebagai Kepala Dinas Pendidikan Aceh, kata Alhudri, pihaknya bangga, memiliki team dan atlet karate yang miliki banyak prestasi, untuk tingkat lokal, nasional dan luar negeri. Oleh karena itu, ia meminta kepada pelatih atlet karate Disdik Aceh, Sihan Muhammad Ari Marzuki, bersama asisten pelatih Hendra, terus melatih atlet karate Disdik Aceh, untuk persiapan berbagai kejuaraan karate baik lokal, nasional maupun Internasional, termasuk PON 2024.

Pelatih Atlet Disdik Aceh, Sihan Muhamad Ari Marzuki didampingi Manajer Team Karate Disdik Aceh, Syahbaniar mengatakan, dirinya siap membantu Disdik Aceh untuk melatih para atlet karate dari Disdik Aceh. Untuk bisa menjadi atlet karate PON 2024, banyak pertandingan dan kejuaraan yang perlu diikuti atlet karate Disdik Aceh.

Manajer Team Karate Disdik Aceh, Syahbaniar mengatakan, dirinya selaku manajer Team Karate Disdik Aceh, siap mendukung dan mensuport serta mendampingi pelatih dan atlet karate Disdik Aceh. Pendampingan dan support yang kami berikan, diharapkan bisa meningkatkan motivasi para atlet dan pelatih untuk terus meningkatkan prestasinya dalam mengikuti berbagai kejuaraan yang ada menjelang pelaksanaan PON 2024.

Sebagai manajer, kata Syahbaniar, dirinya juga puas dan bangga, miliki pelatih karate profesional yang berdedikasi tinggi untuk membina dan melatih atlet karateka Disdik Aceh mencapai prestasi. Antara pelatih dan asisten pelatih karate Disdik Aceh dengan atletnya, sudah miliki chemestri yang bagus, sehingga hubungan solid yang sudah terjadi itu, perlu terus kita bina dan jaga, serta tingkatkan lagi.

“Tujuannya, untuk menghasilkan berbagai prestasi yang bisa membanggakan pelatih, atlet, dan mengharumkan nama baik Dinas Pendidikan Aceh, di tingkat nasional dan Internasional,” ujar Syahbaniar.(*)

//aceh.tribunnews.com/2023/09/21/atlet-karate-disdik-aceh-peraih-emas-di-kejuaraan-piala-pangdam-im-diharap-bisa-ikut-pon-2024.

read more
Berita Terkini

Formasi Guru PPPK di Aceh 2023 Capai 2.494 Orang, Bimbingan Konseling Paling Banyak Diterima

Untuk memenuhi kekurangan kebutuhan guru di sekolah SMK dan SMA di Aceh, Dinas Pendidikan Aceh terus mengajukan usulan tambahan guru kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

“Pada tahun anggaran 2023 ini, Aceh mendapat formasi tambahan untuk guru SMK dan SMA dengan status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sebanyak 2.494 orang,” kata Kadisdik Aceh Drs Alhudri MM yang didampingi Kabid Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Muksalmina kepada Serambi, Rabu (20/9) di Hotel Jeumpa, SMK 3 Lhong Raya, Kota Banda Aceh.

Pengumuman penerimaan dan tata cara pendaftaran untuk guru SMK dan SMA dengan status PPPK tersebut, kata Kabid GTK Aceh, Muksalmina, sudah diumumkan Gubernur Aceh dalam Pengumumannya Nomor : 810/214/2023 tentang Seleksi Pengadaan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja Untuk Jabatan Fungsional di Lingkungan Pemerintah Aceh Tahun Anggaran 2023.

Mereka yang membutuhkan informasi secara rinci terkait penerimaan guru berstatus PPPK itu dapat membuka portal SSCASN melalui website https://sscasn.bkn.go.id.

Muksalmina menyebutkan dari 48 jenis guru yang dibutuhkan dalam penerimaan guru SMK dan SMK negeri berstatus PPPK tersebut, paling banyak guru bimbingan konseling mencapai 546 orang, selanjutnya guru pendidikan khusus sebanyak 380 orang, guru teknik informasi komunikasi (TIK) sebanyak 321 orang.

Selain itu, masih ada beberapa jenis guru lagi yang formasinya cukup banyak. Antara lain guru seni budaya 237 orang, guru teknik otomotif 133 orang, guru sosiologi 127 orang, guru penjas orkes 113 orang, guru PPKN 106 orang, guru busana 65 orang, guru sejarah 59 orang, guru teknik jaringan komputer dan telekomunikasi 45 orang.

Kemudian guru manajemen perkantoran dan layanan bisnis 38 orang, guru biologi 27 orang, guru desain komunikasi visual 26 orang, guru prakarya dan kewirausahaan 22 orang, guru teknik ketenagalistrikan 18 orang, guru agribisnis tanaman 16 orang, guru agriteknologi pengolahan hasil pertanian16 orang, guru teknik mesin 15 orang, guru pengembangan perangkat lunak dan GIM 15 orang, guru agribisnis perikanan 14 orang, guru kuliner 13 orang, guru pengelasan dan fabrikasi logam 12 orang, guru kecantikan dan spa 12 orang, guru bahasa Indonesia 11 orang.

Kemudian, guru teknik elektronika 9 orang, guru perhotelan 7 orang, guru teknologi geologi pertambangan 7 orang, guru kimia analisis 6 orang, guru konstruksi dan perawatan bangunan sipil 6 orang, guru kapal penangkapan ikan 6 orang, guru teknik laboratorium medik 6 orang, guru teknik perminyakan 6 orang.

Selanjutnya, guru antropologi 6 orang, guru bahasa arab 5 orang, guru akuntansi dan keuangan lembaga 5 orang, guru desain dan produksi kriya 4 orang, guru nautika kapal niaga 4 orang, guru teknik kapal niaga 4 orang, guru teknik geospasial 4 orang guru usaha layanan pariwisata 4 orang.

Kemudian, guru layanan kesehatan 3 orang, guru animasi 2 orang, guru bahasa Prancis 2 orang, guru teknik konstruksi dan perumahan 2 orang, guru bahasa Inggris 2 orang dan guru teknik kimia industri 1 orang.

Sebanyak 2.494 orang guru SMA dan SMK berstatus PPPK dari 48 jenis guru yang kita butuhkan tersebut, kata Muksalmina, benar-benar guru yang sangat dibutuhkan di SMK dan SMA negeri.

“Kita harapkan ke 48 jenis guru yang kita butuhkan itu, ada yang melamar sesuai jumlah yang dibutuhkan, sehingga kekurangan guru yang terjadi di Aceh, untuk peningkatan kualitas mutu pendidikan dan mutu lulusan, bisa terpenuhi pada tahun ini,” jelasnya.

Muksalmina mengatakan, pembukaan formasi guru SMA dan SMK berstatus PPPK itu, memberikan banyak manfaat. Pertama, bisa memenuhi kekurangan guru di berbagai sekolah SMK dan SMA negeri.

Kedua para guru kontrak yang mengajar di sekolah SMK dan SMA Negeri dan swasta, bisa mendaftar dan ikut tes menjadi guru berstatus PPPK.

Selanjutnya, anggaran biaya pendidikan yang selama ini dikeluarkan untuk pembayaran honor guru kontrak yang mengajar di sekolah negeri maupun swasta, dalam jumlah yang sangat besar, dengan banyaknya guru kontrak yang lulus menjadi guru berstatus PPPK, beban anggaran pendidikan ke depan menjadi berkurang dan jadi efisien.

Setelah penerimaan dana Otsus Aceh mulai tahun ini berkurang dari 2 persen menjadi 1 persen, alokasi anggaran untuk pendidikan otomatis ikut menurun drastis.

Formasi guru PPPK tahun ini, memberikan kesempatan yang besar bagi para guru kontrak yang mengajar di SMK dan SMA negeri maupun swasta, untuk bisa hijrah menjadi guru berstatus PPPK.

“Tolong peluang tersebut, dimanfaatkan secara baik, dengan terus mempersiapkan diri, untuk bisa lulus tes guru PPPK 2023,” tutur Muksalmina.(*)

//aceh.tribunnews.com/2023/09/21/formasi-guru-pppk-di-aceh-2023-capai-2494-orang-bimbingan-konseling-paling-banyak-diterima.

read more