X
    Categories: Renungan

4 hal yang menipu

4 Hal Yang Menipu (baca sampai selesai biar paham)

1. Bukan pekerjaan yang membuat seseorang mandiri, apalagi terjamin masa depannya. Tidak. Pekerjaan bisa hilang, gaji tinggi bisa pergi. Bahkan dalam kecamuk dunia (perang atau bencana alam misalnya), semua bisa hancur binasa. Lantas apa yang bisa menjamin? Pengetahuan. Skill. Maka fatal sekali jika orang sekolah hanya demi nilai, apalagi ijasah, kemudian saat ujian, bela-belain nyontek. Dapat nilainya memang, tapi sama sekali tidak dapat pengetahuan atau skill-nya. Mereka tertipu.

2. Bukan harta benda yang membuat seseorang bahagia. Tidak. Banyak orang yang kaya raya, hidupnya malah susah. Sebaliknya, ada yang hidup sangat bersahaja, hidupnya amat bahagia. Lantas apa yang bisa membuat seseorang bahagia? Pemahaman. Lagi-lagi, maka fatal sekali jika orang mengejar pekerjaan, harta-benda, aduh, ingatlah selalu: kitalah yang menjaga harta benda. tapi pemahaman/ilmu yang baik, dialah yang menjaga kita dari kemalangan hidup. Pemahaman akan menuntun kita ke ilmu syukur, ilmu sabar, dsbgnya.
3. Bukan nama, wajah, pesona, kehadiran fisik yang membuat orang terkenal, membuat seseorang abadi. Tidak. Sejak dunia ini ada, berjuta pesohor telah dilupakan. Bahkan artis-artis 2-3 tahun lalu ngetop, sekarang tidak ada yang ingat. Lupa. People dont care about that. Lantas apa yang membuat kita “terkenal”? Kebermanfaatan. Penemu lampu misalnya, tidak perlu orang mengenalnya, tapi seluruh dunia tahu bahwa lampu itu sangat berguna. Pendiri sekolah gratis, boleh jadi sudah meninggal 40 tahun lalu, tapi sepanjang sekolah itu masih berdiri, masih bermanfaat, namanya akan abadi–terlepas dari orang masih ingat atau tidak.
4. Bukan kekuasaan, jabatan, apalagi jadi panglima perang yang membuat orang diikuti, dihormati. Tidak. Banyak diktator dunia yang merasa sudah berkuasa sekali, game over, tamat riwayatnya. Banyak penegak hukum, hakim, polisi, dsbgnya yg merasa dia berkuasa sekali menentukan nasib orang lain, juga game over, saat diambil posisinya, cuma bisa meringkuk tidak bergaya dia. Ingatlah, presiden akan mati. Raja akan binasa. Lantas apa yang membuat orang dihormati? Inspirasi. Respek diperoleh dari inspirasi. Ketika seseorang bisa memberikan inspirasi ke banyak orang, maka itulah “kekuasaan” tidak terlihat. Orang-orang bersedia berdiri di belakangnya–mati sekalipun, demi membela inspirasi penuh kebaikan. Melewati jaman, bahkan saat sudah tiada, orang-orang tetap menghormati dan mengikutinya.
Semoga kita memahami 4 hal ini dengan baik. Bukan sebaliknya, tertipu mentah-mentah.
Sumber : Tere Liye

langet:
Related Post