POP Mandiri YPMIPA Bersama USK: Kolaborasi Membangun Deep Learning Lewat RME
Banda Aceh — Kegiatan Program Organisasi Penggerak (POP) Mandiri yang digagas oleh Yayasan Pembina Matematika dan IPA (YPMIPA) Wilayah Aceh bekerja sama dengan Universitas Syiah Kuala (USK) resmi ditutup dalam suasana hangat dan penuh makna di SD Negeri 57 Kota Banda Aceh, Jumat, 20 Juni 2025. Kegiatan ini menjadi penutup rangkaian pengabdian yang telah berlangsung sejak 14 Januari 2025 dan bertujuan membangun pembelajaran mendalam (deep learning) melalui pendekatan Realistic Mathematics Education (RME).
Acara penutupan diawali dengan sambutan dari Ketua Pusat Riset dan Pengembangan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PRP-PMRI) USK sekaligus ketua pelaksana program, Prof. Rahmah Johar, M.Pd. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif para guru selama enam bulan pelaksanaan program. Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya menyampaikan teori, tetapi lebih pada praktik langsung di kelas serta pendampingan konkret untuk meningkatkan keterampilan pedagogis para guru.
“Kami melibatkan 14 dosen dari Prodi Pendidikan Matematika dan PGSD USK. Harapannya, hasil dari pelatihan ini bisa diimplementasikan secara berkelanjutan di ruang-ruang kelas,” ujar Prof. Rahmah.
Hal senada juga disampaikan oleh Dra. Tuti Zubaidah, Bendahara PRP-PMRI USK yang juga aktif dalam kegiatan pengabdian ini. Ia menuturkan bahwa seluruh guru peserta tampak antusias dalam menerapkan pembelajaran inovatif berbasis RME dan teknologi. “Prinsip pembelajaran mendalam seperti meaningful learning, mindful learning, dan joyful learning sangat ditekankan dalam program ini,” ujarnya. Berdasarkan penilaian terhadap keterlibatan dan refleksi guru, sertifikat penghargaan diberikan dengan kategori guru inovatif, kreatif, responsif, dedikatif, dan reflektif.
Ucapan terima kasih juga disampaikan oleh Ketua Umum YPMIPA, Prof. Dr. Darhim dari UPI Bandung, yang diwakili oleh Bendahara YPMIPA, Ibu Martha Metrica. Ia mengapresiasi Koordinator YPMIPA Wilayah Aceh, Prof. Rahmah Johar, atas pelaksanaan program yang lengkap meliputi pembelajaran RME pada materi bilangan, geometri, penyajian data, serta penggunaan teknologi dan soal berorientasi HOTS. Ia berharap program POP Mandiri ini dapat menjadi pelengkap dari program pemerintah melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK).
Kepala SD Negeri 57 Banda Aceh, Bapak Hamdani, S.Pd., M.Pd., turut menyampaikan apresiasinya. Menurutnya, program ini memberikan pengalaman yang berbeda karena para guru mendapatkan pendampingan individual dari para dosen pengabdi. “Mereka mendampingi guru dengan sabar dan memberi ruang bertanya serta berefleksi. Ini adalah bentuk pembinaan yang sangat bermakna,” ucapnya. Ia berharap kerja sama ini tidak berhenti di sini, melainkan berlanjut ke kolaborasi yang lebih luas di masa depan.
Penutupan kegiatan juga ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara USK dan pihak sekolah sebagai komitmen untuk memperkuat kerja sama dalam peningkatan kualitas pendidikan. Acara kemudian dilanjutkan dengan pembagian sertifikat kepada peserta pelatihan dan sesi foto bersama sebagai bentuk penghargaan dan dokumentasi keberhasilan program.
Dukungan juga datang dari Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh, yang melihat bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi dan sekolah ini mampu menciptakan perubahan positif di dunia pendidikan, khususnya dalam peningkatan literasi numerasi dan pemanfaatan teknologi pembelajaran yang kontekstual.
Program POP Mandiri YPMIPA bersama USK membuktikan bahwa pendidikan bermakna dapat tumbuh kuat melalui kolaborasi yang solid antara akademisi dan praktisi di lapangan.