X

SDIT Azkiya Luncurkan Buku Antologi Cerpen “Siapa Kita?” Karya Siswa Angkatan X

Bireuen – SDIT Azkiya Bireuen kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun budaya literasi sejak dini. Dalam rangkaian acara Tasyakur Wal Ikhtitam Angkatan X yang berlangsung pada Senin (16/06/2025) meluncurkan buku antologi cerpen berjudul “Siapa Kita?”, hasil karya 45 siswa kelas VI tahun pelajaran 2024–2025.

Kepala SDIT Azkiya, Wildanum, S.Pd, kepada media ini menyebutkan bahwa acara ini digelar di Gedung Serba Guna SDIT Azkiya.

“Kegiatannya berlangsung khidmat sekaligus meriah, dihadiri oleh 91 siswa Angkatan X yang akan dilepas, orang tua wali murid, serta seluruh dewan guru”, sebut Wilda

Ia juga menyampaikan apresiasi yang mendalam terhadap capaian literasi siswa.

“Buku Siapa Kita? ini bukan hanya kumpulan cerpen, tetapi sebuah potret keberagaman pikiran dan karakter anak-anak kita. Ini adalah bukti bahwa sejak usia dini, mereka mampu menuangkan ide, perasaan, dan imajinasi ke dalam bentuk tulisan yang bermakna,” ujar Wilda.

Ia juga menegaskan bahwa program penulisan buku antologi ini merupakan agenda tahunan sekolah yang telah berjalan selama empat tahun terakhir.

“Kami ingin menanamkan semangat menulis sejak dini. Menulis itu bukan hanya keterampilan bahasa, tapi juga keterampilan berpikir dan menyampaikan gagasan secara utuh. Buku ini adalah media mereka untuk bicara, mengenal diri, dan tumbuh,” lanjutnya.

Sementara itu, guru Bahasa Indonesia SDIT Azkiya sekaligus pembimbing proyek penulisan, Nurul Izzati, S.Pd, menjelaskan bahwa proses kreatif penyusunan buku dilakukan dalam kurun waktu lebih dari satu semester.

“Buku ini kita siapkan sekitar enam bulan lebih, mulai dari tahap eksplorasi ide, latihan menulis, penyuntingan, hingga penerbitan”, ujar Nurul

“Judul Siapa Kita? kami pilih karena tulisan-tulisan di dalamnya benar-benar merepresentasikan siapa anak-anak ini—unik, penuh warna, penuh tanya, tapi juga kaya makna—. Cerpen-cerpen mereka bukan sekadar fiksi, tapi refleksi dari apa yang mereka alami, pikirkan, dan bayangkan,” sambung Nurul.

Ia juga menambahkan bahwa setiap siswa memiliki gaya penulisan yang khas.

“Ada yang menulis dengan gaya humor, ada yang puitis, ada yang berbau misteri, bahkan ada yang seperti wartawan. Inilah bukti bahwa potensi literasi anak-anak sangat luas jika diberi ruang dan bimbingan yang tepat,” jelasnya.

Salah satu siswa penulis, Amira Shaffal Atqiya, mengaku senang dan bangga tulisannya bisa diterbitkan dalam sebuah buku.

“Awalnya saya ragu bisa nulis cerita sampai selesai. Tapi karena terus dilatih dan dibimbing, akhirnya bisa juga. Rasanya senang sekali waktu tahu nama saya tercetak di buku,” kata Amira.

Sementara itu, perwakilan orang tua, Safriana, ST, mengapresiasi langkah sekolah yang konsisten mendorong literasi anak.

“Program ini sangat luar biasa. Kami sebagai orang tua merasa bangga dan terharu melihat anak-anak bisa punya karya tulis sendiri sejak usia SD. Ini bukan hanya mendidik keterampilan menulis, tapi juga membentuk kepercayaan diri dan kecintaan terhadap ilmu,” ujar Safriana.

Lebih lanjut Safriana menyebutkan bahwa peluncuran buku ini menjadi bagian penting yang tidak hanya melepas siswa secara seremonial, tetapi juga meninggalkan warisan karya yang dapat dibaca oleh generasi berikutnya.

“Dengan semangat literasi yang terus dijaga, kami berharap buku “Siapa Kita?” bisa menjadi inspirasi bagi siswa lain di masa mendatang untuk terus berkarya, menulis, dan mengekspresikan diri secara positif”, tutupnya

fitriadi:
Related Post